Dunia Hewan : Bunglon, Kecepatan Lidah Melebihi Jet Tempur

Posting Komentar
Dunia Hewan : Bunglon, Kecepatan Lidah Melebihi Jet Tempur
Bunglon merupakan satu-satunya hewan yang memiliki kaki penjepit. Kehebatan bunglon terletak pada kemampuan lidahnya yang sangat panjang. Panjang lidahnya bisa mencapai dua kali panjang tubuhnya dan dilengkapi cairan kimia yang sangat lengket. Cairan ini berguna untuk menyambar mangsanya yang sebagian besar adalah serangga.

Kecepatan lidah bunglon saat menyambar mangsa mencapai 500 m2. Angka ini lima kali lebih cepat daripada kecepatan yang bisa ditempuh oleh jet tempur. Untuk mengetahui penyebab kecepatan lidah bunglon, para peneliti membedah jaringan lidah bunglon. Mereka menemukan petunjuk bahwa otot akselerator pada lidah bunglon tidak cukup kuat untuk memproduksi kekuatan dengan kemampuannya sendiri. Van Leeuwen menyebutnya sebagai “Ketapel Teleskopis”.

Ujung lidah bunglon mengambil bentuk kosong pada saat menyerang mangsa, sehingga ketika terlontar, lidahnya dapat menjulur enam kali lebih panjang dari saat berdiam di dalam mulut atau mencapai dua kali panjang tubuhnya. Sistem ini membuat bunglon bisa menangkap mangsa yang berada sangat jauh dari tempatnya. Setelah lidahnya memanjang, upaya menangkap mangsa ditambah lagi dengan keberadaan cairan lengket yang menutupi permukaan lidahnya sehingga mangsanya menempel.

Selain itu, kulit hewan ini bisa berubah warna. Di bawah kulit bunglon terdapat sel khusus yang amat sensitif terhadap perubahan cahaya, suhu bahkan suasana hati bunglon sendiri. sel tersebut berisi pigmen-pigmen. Lapisan paling atas memuat pigmen merah dan kuning. Sedangkan lapisan bawah mengandung pigmen biru dan putih.

Ketika rangsangan muncul, otak bunglon mengirim pesan kepada sel-sel chromatosphores. Pesan ini diterjemahkan sebagai perintah agar sel-sel tersebut membesar atau menyusut. Akibatnya, pigmen-pigmen tersebut saling bercampur sehingga sekujur tubuh bunglon bersinar aneka warna, tergantung warna dominan di dekatnya. Saat terjadi perubahan warna pada kulit bunglon, warna-warna di sekelilingnya akan memacarkan cahaya. Cahaya inilah yang ditangkap oleh sel chromatosphores, yang amat sensitif, sehingga memicu pergolakan pigmen-pigmen . Akhirnya, warna kulit bunglon akan serupa dengan warna lingkungan di sekitarnya, sehingga keberadaannya tersamarkan.

Ketika bunglon marah, sekujur tubuhnya akan berubah secara tiba-tiba menjadi merah atau oranye. Perasaa marah bunglon membuat semburan pigmen kuning memblokade lapisan bawahnya. Namun demikian, bunglon tidak bisa berubah kulit ke semua warna.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter