Dunia Hewan : Kiwi, Keadilan Gender

Posting Komentar
Dunia Hewan : Kiwi, Keadilan Gender
Kiwi merupakan sejenis burung yang tidak bisa terbang yang berasal dari Selandia Baru. Kiwi tinggal di dalam lubang akar pohon besar. Makanan kesukaan hewan ini adalah cacing tanah, serangga tanah, buah-buahan semak dan hewan kecil yang berbau. Umumnya, bulu kiwi berwarna abu-abu atau hitam kecokelatan dengan mata berwarna merah kecokelatan. Tinggi badannya sekitar 45 cm dan tubuhnya bisa tumbuh hingga seukuran ayam dena=gan bobot 2-5 kg.

Burung yang hidupnya noctural ini tidak mempunyai ekor dan sayapnya sangat kecil, dengan paruh lancip dan tajam. Kiwi biasa mencari makan pada malam hari. Itulah yang membuat burung ini jarang terlihat oleh manusia. Di ujung paruhnya terdapat indra pengecap makanan. Pada saat tidur, kiwi melipat paruh dan kepalanya ke dalam, kemudian menutupinya dengan bulu-bulunya.

Konon, burung ini bisa hidup selama 20 tahun. Kiwi juga adalah hewan yang sangat setia pada pasangannya. Hanya anehnya, sang betina lebih dominan dalam perkawinan. Telur burung kiwi bisa mencapai 25% berat tubuh induknya, jauh lebih berat dibandingkan burung unta yang beratnya hanya 2% dari berat tubuh induknya bayi manusia yang hanya 5% dari berat ibunya. Sekali bertelur, kiwi bisa mengeluarkan 2 butir telur. Ukuran telurnya cukup besar dengan panjang 12,5 cm dan berat 0,5 kg. Telur ini kemudian dierami selama 75-80 hari.

Kiwi sangat adil dalam pembagian tugas. Dalam masa berbiak, energi sang betina sebagian besar akan dihabiskan untuk mengeluarkan telur. Oleh karena itu, pekerjaan slebihnya dilakukan oleh pejantan, termasuk urusan merapikan sarang dan mengerami telur. Setelah lahir, induk jantan akan menemani si kecil mencari makan.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter